Nikel Indonesia masih dibutuhkan dunia, tetapi kini terjadi tren penurunan harga. Harga batubara pun anjlok, terancam di bawah 100 dollar AS per ton.
Neraca produksi pertambangan mineral dan batubara Indonesia perlu mendapat perhatian di tengah tren menurunnya harga sejumlah komoditas, seperti nikel dan batubara. Produksi yang jor-joran tanpa mempertimbangkan supply and demand berpengaruh pada penurunan harga.
Penurunan kinerja pada 2024 antara lain dialami PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Sepanjang 2024, perusahaan yang memproduksi nikel dalam matte tersebut mencatatkan laba 57,8 juta dollar AS, menurun 78 persen dibandingkan 2023. Hal itu tidak terlepas dari penurunan pendapatan perseroan sebesar 22,9 persen, menjadi 950,4 juta dollar AS pada 2024.
Kondisi tersebut juga terkait dengan merosotnya harga realisasi rata-rata nickel matte dari 17.329 dollar AS per ton pada 2023 menjadi 13.086 dollar AS per ton pada 2024. Adapun, volume produksi Vale Indonesia meningkat dari 70.728 metrik ton menjadi 71.311 metrik ton pada 2024. Begitu juga pengiriman yang meningkat dari 71.108 metrik ton pada 2023 menjadi 72.625 metrik ton pada 2024.