Badan Geologi ESDM Dorong Eksplorasi untuk Pertahankan Cadangan Nikel dan Mineral Kritis

Geologi

Kepala Badan Geologi Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, menegaskan pentingnya eksplorasi cadangan nikel serta mineral kritis dan strategis di Indonesia. Penurunan cadangan nikel, katanya, harus diantisipasi dengan eksplorasi intensif untuk memperpanjang usia cadangan dan mendukung program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.

“Badan Geologi di Kementerian ESDM mendukung penuh program hilirisasi, mulai dari proses hulu hingga hilir. Badan Geologi berperan di proses hulu, yakni melakukan eksplorasi dan inventarisasi cadangan. Kami memastikan jumlah cadangan nikel serta semua mineral kritis dan strategis yang ada, termasuk upaya kerja sama dengan pihak lain seperti Eramet untuk litium di Bledug Kuwu, Jawa Tengah,” ujar Wafid di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/11/2024).

Bledug Kuwu, lanjutnya, memiliki kandungan litium yang tinggi dalam endapan garam setelah proses pengeringan. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu cadangan yang perlu terus dieksplorasi guna memastikan pasokan mineral strategis di masa depan.

Selain nikel, ia juga menyoroti pentingnya eksplorasi terhadap mineral kritis lainnya, seperti bauksit dan timah, yang juga semakin menipis. Menurutnya, keberlanjutan sektor hilirisasi sangat bergantung pada ketersediaan pasokan dari sektor hulu. Tanpa cadangan yang mencukupi, industri hilir pada akhirnya akan terpaksa mengimpor bahan baku untuk mempertahankan operasionalnya.

“Kami mendukung eksplorasi cadangan mineral kritis agar feeding hilirisasi dapat terpenuhi. Jika cadangan dan sumber daya tidak ditambah, maka umur operasi smelter bisa diperkirakan berkurang, dan pada akhirnya kita harus bergantung pada impor,” jelasnya.

Dia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara eksplorasi dan hilirisasi. Menurutnya, Badan Geologi akan terus memperbarui data cadangan mineral dan menyampaikan informasi tersebut kepada pihak terkait.

“Ini yang telah kami eksplorasi dan inventarisasi, ada beberapa cadangan yang perlu diperkuat untuk memastikan keberlanjutan program hilirisasi,”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *