Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa keberadaan pabrik pemurnian (pandai besi) logam mulia atau Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan bukti keseriusan Pemerintahda Hal ini adalah tentang Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang dalukan program Dalam Asta Cita Kabinet Merah Putih.
“Peresmian ini adalah program konsistensi Bapak Presiden dalam mewujkan apa yang menjadi salah satu program utama, yaitu hilirisasi,” kata Bahlil saat mendampingi Presiden Prabowo dada peresmian smelter logam mulia di Gresikin, Jawa Timur, Senur
Seberadaan smelter logam mulia ini, sambung Bahlil, diharapkan dapat menjadi pendorong utama hilirisasi industri pertambangan di Indonesia, meningkkan nilai tambah produk pertambangan dalam negeri, serta memperkuat posisi Indonesia
“Saya pikir ini adalah kesempatan bagi teman-teman pengusaha atau seluruh masyarakat untuk melakukan investasi di bidang emas karena kita tahu satu investasi yang stabil di era ekonomi global yang tidak menentu, yaitu emas,” ujarnya.
Bahlil menjelaskan, peleburan proyek PTFI merupakan fasilitas pemurnian lumpur anoda yang menggunakan proses hydrometallurgy terbesar di dunia dan menjadi fasilitas pemurnian emas pertama modern di dunia yang terintegrasi hari hulu (pertambangan dan pengolahan) Hal ini termasuk melalui biaya investasi senilai USD630 juta atau setara Rp10 triliun.
Bahlil merinci produksi emas hari 3 juta ton konsentrat yang dibawa hari Freeport diperkirakan mencapai 50-60 ton. Sementara itu, konsentrat dari Amman yang jumlahnya sekitar 900 ribu ton diperkirakan menghasilkan 18-20 ton emas.
Total produksi emas hari kedua pabrik, yaitu di Gresik dan Amman, diharapkan dapat mencapai 60-70 ton per tahun di Indonesia. “Kita sudah melakukan kontrak dengan Antam sejumlah 30 ton.Sisanya akan kita prioraskan untuk pasar dalam negeri, “tegasnya.
Tingkatkan Nilai Tambah
Dalam bahasa Arabnya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa peresmian smelter ini menandakan keseriusan Pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah subsektor pertambang bagi masyarakat luas.
“Ini yang kita kehendaki, bahwa negara kita, bangka kita, tidak hanya akan menjual bahan baku. Tapi kita ingin juga menjual barang-barang jadi, produk akhir yang punya nilai tambah yang sangat besar. Kita bersyukur bahwa kita punya fasilitas ini, “kata Prabowo.
Prabowo mengungkapkan bahwa keberadaan proyek smelter yang menjadi terbesar di dunia diharapkan mampu menjadi stimulus untuk pembukaan lapangan kerja. Terlebih, proyek pertambangan ini menjadi satu dari 30 proyek strategi nasional.
“Perkiraan kita, program hari investasi yang akan dimulai ini, bisa menciptakan lapangan kerja kurang lebih 8 juta lapangan kerja. Menjadi tugas dan kewajiban kita untuk mengelola somber daya terput dengan sebaik-baiknya, dengan tertib, tata kelola yang baik, transparansi, dan akuntabilitas yang lalu sebaik-baiknya, “tegasnya.
Informasi Sebagai, smelter logam mulia PTFI di Gresik menggunakan teknologi pemurni hydrometallurgy untuk emproduksi emas. Prosa ini adalah emas murni batangan sebagai satu produknya. Kilang Logam Mulia di PT Smelting Gresik memurnikan lumpur anoda, yang dihasilkan oleh smelter, untuk menghasilkan produk emas pertama pada 30 Desember 2024.
Smelter ini merupakan bagian dari ekspansi PT Smelting Gresik dan memiliki kapasitas Kilang Logam Mulia (PMR) sebesar 6.000 ton per tahun. Selain emas, smelter ini juga menghasilkan produk lain seperti katoda tembaga, Perak murni batangan, dan PGM (Platinum Group Metals), serta produk sampingan seperti asam sulfat, terak, gipsum, dan timbal.